Obesitas merupakan suatu kelainan
yang ditandai dengan penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh. Hal itu
terjadi karena jumlah kalori yang dikonsumsi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
kalori yang dibakar oleh tubuh. Misalnya terlalu banyak makan namun kurang
beraktivitas.
Obesitas dapat terjadi dari segala
umur mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bagi remaja atau dewasa muda
khususnya perempuan yang sangat mengidamkan penampilan yang menarik, berat
badan yang ideal dan tubuh yang ramping. Obesitas merupakan bencana bagi mereka
karena dapat merusak penampilan dan citranya sebagai wanita. Selain itu
obesitas juga berdampak pada gangguan psikosial, rasa rendah diri, depresif dan
menarik diri dari lingkungan. Hal ini dikarenakan orang yang mempunyai kelainan
ini sering menjadi bahan olok-olokan dari orang yang berada disekitarnya.
BACA JUGA : PENGERTIAN JERAWAT DAN CARA MENGATASINYA
Dampak yang lebih buruk lagi dari
obesitas yaitu dapat mempersingkat umur. Hal itu disebakan karena obesitas
merupakan faktor resiko dari berbagai penyakit kronis seperti Hipertensi, Diabetes
Mellitus tipe 2, Penyakit Jantung Koroner, Osteoarthritis, Stroke, Kanker
Payudara, Kanker Usus, Kanker Prostat.
CARA
MENGATASI KELEBIHAN BERAT BADAN (OBESITAS)
1. Gejala-Gejala Obesitas
Gejala yang timbul pada orang yang
mengalami obesitas yaitu:
a. Berat badan yang kelebihan 20% atau
lebih dari berat ideal dengan umur, sex, tinggi badan, dan ukuran bentuk tubuh.
b. Sesak nafas bila melakukan aktivitas
c. Gejala lain seperti lelah, pusing, dan
sakit dada
2. Faktor Penyebab Obesitas
a. Faktor Fisiologis
Faktor ini dapat berupa faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal berasal dari faktor keturunan. Sedangkan
faktor ekternal berasal dari luar individu, misalnya makanan yang dikonsumsi
dan kegiatan yang dilakukan.
b. Faktor Psikologis
Faktor ini berhubungan dengan kondisi emosional
seseorang yang tidak stabil sehingga menyebabkan seseorang untuk melakukan
pelarian diri dengan cara banyak makan makanan yang mengandung kalori dan
kolesterol tinggi. Dan kondisi ini bersifat ekstrim, karena menimbulkan gejolak
emosional yang sangat dahsyat dan bersifat troumatis.
c. Faktor Psikosial
Beberapa keluarga yang beranggapan bahwa
bayi yang gemuk adalah bayi yang sehat, sehingga orang tua mengusahakan agar
anak tersebut makan lebih banyak.
d. Faktor Sosial Kultural
Faktor ini berhubungan dengan budaya yang
memiliki konsep yang berbeda mengenai kecantikan. Ada yang menganggap bahwa
kurus itu cantik dan indah. Sedangkan bagi beberapa budaya lain beranggapan
bahwa gemuk adalah simbol kecantikan, kekayaan dan kekuasaan.
3. Pengukuran Obesitas
Cara untuk mengukur tingkat obesitas yaitu
dengan BMI (Body Mass Index). BMI didapat dengan cara membagi berat badan
(Kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai BMI yang didapat tidak
tergantung pada umur dan jenis kelamin. Namun BMI tidak dapat digunakan bagi
anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, wanita hamil dan orang-orang yang sangat
berotot.
Berat badan yang disebut ideal atau
obesitas jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
BB kurang : BMI < 18,5
BB normal : BMI 18,5 – 22,9
BB lebih : BMI
> / = 23
Pra obesitas : BMI 23 – 24,9
Obesitas 1 : BMI 25 – 29,9
Obesitas 2 : BMI > 30
Contoh kasus:
Angga mempunyai berat badan 80 Kg dan tinggi badan 1,69 m. Apakah
angga mempunyai berat badan yang ideal?
Jawabannya: BMI angga adalah 80 Kg / 1, 692 m = 28,01 jadi angga termasuk
orang yang mengalami obesitas tipe 1.
4. Cara Mengatasi Obesitas
a. Perbanyak Olahraga.
Olahraga menjadi bagian penting tubuh, karena dengan olahraga
tubuh akan mengubah lemak menjadi karbohidrat yang dijadikan sebagai sumber
energi untuk beraktivitas. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang
bersifat aerobik atau olahraga yang tidak terlalu berat namun dalam waktu lebih
dari 15 menit. Contoh olahraga yang dianjurkan yaitu berjalan selama 20-30
menit setiap harinya, berenang, bersepeda santai, senam aerobik dan
jogging.
b. Kurangi makanan yang mengandung lemak
Jenis makanan yang dimaksud disini seperti
lemak hewan (sapi dan kambing), gorengan, makanan yang diolah dengan
menggunakan minyak. Makanan seperti ini akan menghasilkan lemak dalam tubuh.
c. Kurangi porsi makan
Terlalu banyak makan dan sedikit gerak
akan menyebabkan kegemukan. Untuk itu jangan mengkonsumsi nasi terlalu
berlebihan jika kita tidak melakukan aktivitas berat, karena ini menyebabkan
ketidak seimbangan antara makanan yang dimakan dengan pergerakan aktivitas yang
dilakukan. Makanlah makanan yang seimbang sesuai dengan aktivitas sehari-hari.
d. Kurangi mengemil makanan
Mengemil artinya terlalu banyak mengkonsumsi
makanan ringan. Contohnya, coklat, biskuit, kerupuk, minum es, dll. Untuk itu
hindari jenis makanan tersebut
By Innah Hanur
anjay untung gak obesitas ane :v
ReplyDeleteWah sangat bermanfaat artikelnya untuk saya yg mengalami obesitas
ReplyDeletesaya malah pengen gemuk tapi gak tau caranya gan, ditunggu cara bikin gemuk ya gan
ReplyDeletemumpung besok mau diet bisa dicoba nih... :D
ReplyDeleteKalo cara biar gemuk gimana bro?
ReplyDeleteSaya udh kurus gan hahah :D nice info gan
ReplyDeletengeri banget ya efek neh obesitas
ReplyDeleteCocok buat temen ane yg gemuk nih hehe
ReplyDeleteMantap gan, ini bisa jadi rekomendasi buat yang mengalami obesitas
ReplyDeleteJangan makan mie instant dan kurangi garam dan juga gula
ReplyDeleteBenar sekali, tips-tips di atas, semua itu jangan lupa harus dilakukan secara teratur ya, dengan begitu cara tersebut bisa efektif, itu menurut pendapat saya, sedikit menambahkan, hehe.. Btw informasinyanya sudah baik, terutama pengukuran obesitas itu yang saya suka, menambah wawasan dan manfaat lainnya.. :)
ReplyDeletesaya suka dengan artikel ini mas, menurut ane bagus , terutama di bagian faktor yang menyebabkan obesitas, nggak nyangka ternyata semacam psikologis dan sosial kultural dapat mempengaruhi juga, makasih mas, jadi nambah referensi ane :)
ReplyDeleteInfo yang sangat bermanfaat gan!
ReplyDeleteKeep Posting !!!
gemuk itu bahaya
ReplyDeletesayamah gak obes tapi rada buncit tapi bisa lah jadi referensi diet makasih infonya
ReplyDelete